Minggu, 01 Juli 2012

PERSPEKTIF KUALITAS PENDIDIKAN


Pendidikan merupakan hal yang paling penting bagi kemajuan suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa akan ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia bangsanya. Jika sebuah bangsa sudah memiliki pendidikan yang berkualitas, maka bangsa tersebut dengan nyata telah memiliki suatu pijakan tersendiri dalam membangun masa depannya. Pendidikan yang berkualitas adalah investasi untuk membangun sumber daya manusia suatu bangsa. Namun, membuat pendidikan yang berkualitas tidaklah mudah, karena pendidikan merupakan masalah yang sangat kompleks. Karena kompleksitas pendidikan itulah agenda pendidikan tidak akan pernah selesai, Selesai menyelesaikan suatu masalah, timbul masalah lain yang tidak kalah rumitnya. Selama manusia hidup, persoalan seputar pendidikan akan selalu ada, oleh karena itu agenda pendidikan akan selalu ada dan berkembang mengikuti dinamika kehidupan masyarakat suatu bangsa.         
Ada sebuah paradigma di masyarakat bahwa pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang murah, sarana yang lengkap, anggaran yang memadai, dan kurikulum yang canggih. Banyak indikator yang digunakan dalam parameterisasi pendidikan yang berkualitas. Namun, menurut perspektif saya pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu mengantarkan peserta didiknya untuk dapat berkembang menjadi manusia yang cerdas, manusia yang mengerti tentang apa yang sedang dan yang akan dihadapi di masyarakat, dan manusia yang terampil serta berbudi luhur. Perspektif tersebut harus menjadi acuan para siswa, agar tujuan dari pendidikan dapat tercapai. Tidak semua siswa memahami arti pentingnya tujuan dari pendidikan, sehingga sekolah seolah hanya menjadi lembaga formalitas belaka. Siswa harus memahami tujuan dalam menempuh pendidikannya, sehingga siswa mempunyai eskalasi wawasan tentang pendidikan yang sedang ditempuhnya.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan adalah kualitas guru. Kualitas guru adalah hal yang paling krusial. Guru bisa diibaratkan sebagai juru kemudi dalam sebuah kapal yang besar dan siswa menjadi penumpangnya. Guru harus mampu mengoptimalkan semua potensi dari peserta didiknya dan mampu mengintegrasikan pendidikan formal yang didapat dari sekolah dengan pendidikan informal yang didapat dari lingkungan. Efisiensi pengajaran pun menjadi faktor penentu kualitas sebuah pendidikan. Kurikulum pendidikan yang dipakai sekarang adalah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), kurikulum KTSP dibentuk dengan tujuan agar setiap sekolah dapat mengembangkan potensi anak didiknya dengan optimal bagaimanapun keadaan sekolahnya. Ini artinya pemerintah menginginkan adanya pemerataan pendidika di seluruh penjuru negeri. Agar tiap sekolah yang ada di kota dan di desa tidak ada kesenjangan yang jauh dalam hal kualitas pendidikan. Dengan adanya kurikulum KTSP ini dibutuhkan efisiensi pengajaran, efisiensi yang di maksud disni adalah tercapainya proses pendidikan yang sesuai dan tidak berlebihan, baik dari segi biaya, waktu maupun kualitas pengajar. Sehingga pendidikan benar-benar milik seluruh rakyat.
Selain faktor diatas, ada faktor penentu lain yang juga tidak kalah penting, yaitu sinerginya stakeholder pendidikan. Pemerintah selaku pembuat kebijakan pendidikan harus berkolaborasi dengan sinergis dengan para pelaksana pendidikan, pelaksana pendidikan yang dimaksud adalah guru dan siswa. Dengan anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN yang termaktub dalam UUD, bangsa Indonesia layak mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Dengan anggaran sebesar itu saya yakin kualitas pendidikan kita seharusnya menjadi yang terbaik di Asean. Namun, tanggung jawab pendidikan tidak hanya berada di tangan pemerintah, tapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat.
luvne.com luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com.com