seorang guru yang sedang menerangkan kepada muridnya tentang media sosial
(sumber)
Tanpa disadari atau
tidak media sosial kini sudah merasuki hampir seluruh sendi kehidupan
masyarakat global, termasuk di Indonesia. Merebaknya situs media sosial di
dekade ini seperti blog, facebook, microblogging
seperti twitter menjadi sebuah fenomena tersendiri di negeri ini. Masyarakat
seperti keranjingan media sosial, hampir semua orang tidak mau ketinggalan
untuk “sign up”, dari pedagang kaki
lima sampai anggota DPR pun memiliki akun di beberapa media tersebut. Perlu di
catat bahwa berdasarkan data yang dikeluarkan ZoomSphere.com
pada bulan April lalu Indonesia menduduki peringkat ke-4 dalam jumlah pengguna
(user) facebook di dunia, dengan pengguna sebanyak 42.684.840. Sementara
itu menurut data semiocast.com Februari
2012 lalu, tercatat pengguna twitter di Indonesia mencapai 20 juta user, atau
menempati posisi kelima di dunia. Tapi yang paling mencengangkan adalah penelitian
yang dilakukan www.ipsos-na.com
pada tanggal 27 maret 2012, dari total
62 persen yang mengaku pengguna media sosial di dunia, Indonesia menempati
posisi pertama dengan 83 persen. Amerika Serikat dan China sebagai dua negara
yang termasuk pemilik akses internet terbesar di dunia, masing-masing hanya 61
persen dan 60 persen yang menggunakan media sosial.
“Ini merupakan aset yang besar bila kita mampu memanfatkannya,
salah satunya untuk pendidikan”
Gunakan
“Ngtweet” untuk pendidikan !
ikon twitter dengan burungnya (sumber)
Setiap media sosial
memiliki karakter yang unik, salah satu media sosial yang unik adalah twitter.
Twitter hanya memiliki kapasitas sebanyak 140 karakter untuk setiap kata atau
kalimat yang akan kita masukkan (“shared”) ke dalam akun kita. Namun 140
karakter bukanlah hambatan untuk mengekspresikan pendapat dan informasi, karena
kita bisa menyertakan link di dalamnya.
Twitter bisa
digunakan sebagai variasi dalam proses belajar siswa. Guru dan siswa bisa
saling berinteraksi dan mengeluarkan pendapat tentunya dengan bahasa yang lebih
populer. Seperti berbagi ide mengenai
topik tertentu menggunakan sebuah hastag (tanda pagar). Siswa diminta oleh
seorang guru fisika tentang pendapatnya mengenai Albert Einstein. Maka siswa
akan membuat twit seputar Albert Einstein dengan menggunakan hastag
#AlbertEinstein.
Guru juga bisa
menugaskan siswanya untuk melaporkan hasil percobaan siswa yang dilakukan di
laboratorium menggunakan twitter. Tentu saja ini bisa digunakan sebagai salah
satu variasi dalam proses belajar siswa.
Di twitter pun
ada beberapa akun yang menyediakan segudang informasi tentang materi yang
berhubungan dengan sekolah, sebut saja NASA. Jika kita mengikuti (“follow”) akun tersebut. Maka kita mendapatkan suguhan informasi terkini
seputar dunia anstronomi setiap saat.
Bukan saja di
gunakan oleh guru, sekolah bisa menggunakan sarana twitter untuk berbagi informasi
dengan siswa dan orang tuanya, Sehingga siswa dapat berinteraksi langsung
dengan sekolah. Misalnya menejemen sekolah mengumumkan agenda pendidikan
sekolah atau sekedar menanyakan bagaimana perasaan murid ketika pertama sekolah
dan bagaimana tanggapan murid terhadap guru baru. Hal-hal seperti itu bisa
dilakukan menggunakan twitter.
Jadikan
Facebook Sebagai Galeri Pendidikan !
Facebook adalah salah satu widget yang bisa
digunakan oleh sekolah sebagai salah satu galeri sekaligus forum untuk saling
berdiskusi antara guru dengan siswa, guru dengan orang tua siswa, sekolah
dengan siswa, dan sekolah dengan orang
tua siswa. Misalnya setelah melakukan study tour guru mengunggah foto-foto hasil
study tour ke dalam facebook atau bisa juga digunakan oleh guru untuk
mengunggah beberapa gambar yang berhubungan dengan materi yang diajarkan di sekolah dan menyuruh siswa untuk menanggapi gambar tersebut, sehingga ada interaksi langsung antara
guru dengan siswanya.
Selain itu
sekolah bisa membuat akun profil sekolah di facebook atau membuat sebuah grup khusus dan dalam grup itu
dibuat beberapa diskusi online antara pihak sekolah dengan orang tua siswa atau
sekolah dengan siswanya tentang agenda sekolah yang akan dilaksanakan.
Fungsi
lain media sosial yang bisa digunakan untuk pendidikan !
- Setiap siswa harus membuat blog untuk menyajikan hasil tugasnya.
- Mengunggah video percobaan ketika praktikum di laboratorium ke dalam youtube
- Mengunggah hasil presentasi (power point) ke dalam slideshare.net
- Mencari tahu cara kerja suatu alat ke Howstuffworks.com
- Mengedit halaman Wikipedia
- Mengadakan lomba menulis blog dengan tema tertentu.
“Twitter is my diary, facebook is my gallery. But it’s education”